Gawai Dayak Sandau Ari, di Dusun Pesayak, Desa Semuntik, Kecamatan Badau. |
Camat Badau, Sargito, menuturkan gawai dayak bersama kali ini adalah gawai Dayak Iban. Gawai ini sebagai ajang silaturahmi dalam rangka meningkatkan kekompakan dan kebersamaan.
"Mari tinggalkan perbedaan dan bersatu. Jangan sampai terjadi perpecahan diantara kita," ucapnya
Sargito mengajak masyarakat Iban di kecamatan Badau untuk melalukan gawai terpusat secara bergilir di desa-desa yang ada.
"Mungkin kedepan bergilir ke desa lain. Lokasinya nanti disepakati," paparnya.
Sementara itu Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, kesempatan itu, mengajak agar masyarakat memperkuat harmonisasi antar suku yang ada di bumi Uncak Kapuas.
Gawai Dayak kata dia, dilakukan seluruh sub suku yang ada di Kapuas Hulu. Ini merupakan wujud syukur dan berdoa agar kedepan dapat hasil berlimpah.
"Gawai Dayak ini ada prosesi yang sakral. Ini aset budaya yang bisa jadi potensi wisata," ucapnya.
Selain Dayak, kata Bupati Bupati yang kerap disapa Bang Sis, ada beragam suku yang eksis di Kapuas Hulu. Keragaman tersebut harus terus direkat dengan hubungan yang harmonis.
"Kita punya visi misi Kapuas Hulu HEBAT, yakni Harmonis, Energik, Berdaya Saing, Amanah dan Terampil. Untuk visi Harmonis ini kita semua harus bersatu dan sama-sama membangun," tuturnya.
Disela gawai Dayak, Fransiskus Diaan menerima aduan masyarakat akan sulitnya mendapat air bersih. Untuk itu, Ia pun menegaskan melalui dinas teknis, pihaknya akan berupaya mencari solusi untuk permasalahan itu.
"Masalah air bersih akan jadi catatan karena seperti disampaikan masyarakat, sungai yang ada tidak bisa dimanfaatkan lagi. Namun nanti perlu dicari bersama, sumber air lainnya seperti sungai lain, sumur bor atau lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat," pungkasnya. (fd).