BORNEO SIBER

Studi Pengelolaan Keuangan Daerah, Pemkab Bengkayang Kunker ke Kabupaten Kubu Raya

Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis (kiri) dan Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan. 
Kubu Raya Kalbar, Suaraborneo.id-Belajar terkait pengelolaan keuangan daerah, pendapatan daerah serta manajemen sumber daya manusia, Pemerintah Kabupaten Bengkayang melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kubu Raya.

"Dengan kunjungan ini, Pemerintah Kubu Raya dapat memberikan masukan, saran  serta langkah-langkah strategis yang bisa diterapkan dalam meningkatkan kualitas dalam pengelolaan keuangan daerah, pendapatan daerah serta manajemen sumber daya manusia di pemerintah Kabupaten Bengkayang," ungkap Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis, Jumat (17/6) saat melakukan kunjungan kerja ke Pemkab Kubu Raya.

Darwis menyampaikan ucapan terimakasih atas sambutan yang hangat dari Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, beserta jajarannya, sekaligus mengundang untuk datang ke Kabupaten Bengkayang guna mempererat silaturahmi.

"Semoga kedepan silaturahmi ini akan meningkatkan sinergitas dalam peningkatan pembangunan di Provinsi Kalimantan Barat," harapannya.

Sementara, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menjelaskan beberapa yang menjadi program unggulan, antara lain mengajak semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk 'kepung bakul' (gotong-royong) dalam memperkuat pembangunan di wilayah Kubu Raya. Terlebih Kubu Raya yang merupakan hinterland kota dan berbatasan langsung dengan kota Pontianak.

"Pada prinsipnya secara informasi sudah sering berkomunikasi dengan Bupati Bengkayang. Kita selalu terbuka dengan semua dan kita juga mendorong untuk berbagi. Dia menambahkan, dengan kunjungan ini bisa berbagi pengalaman serta saling bermanfaat satu dengan yang lain. 

"Selama ini Kabupaten Bengkayang yang cukup berpotensi, terutama pariwisatanya dan lain sebagainya," kata Muda.

Terkait pengelolaan keuangan, Muda menjelaskan, APBD 1,6 Triliun itu, pihaknya menggunakan anggaran disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

"Pertama langkah-langkah, termasuk serapannya dulu, dengan dilakukan berbagai upaya untuk percepatan realisasi belanja yang menghasilkan lebih tinggi. Makanya kita terus kepung bakul dan mengejar bola, bukan jemput bola. Kalau mengejar bola, tentu kita akan mengetahui kebutuhan masyarakat lebih cepat," pungkasnya. (eka)

Tinggalkan Komentar

Back Next