Sekadau Kalbar, Borneosiber.com - Dampak dari anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit pengaruhnya signifikan terhadap perekonomian masyarakat, seperti yang diketahui kelapa sawit merupakan komoditi utama yang ditanam oleh masyarakat dan 60 persen masyarakat Kabupaten Sekadau adalah Petani yang bergantung hidup pada hasil kelapa sawit. Anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari Fraksi PDI Perjuangan, Bambang Setiawan
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sekadau, Bambang Setiawan mengatakan, Legislatif sebagai perpanjangan tangan masyarakat telah banyak mendapatkan pengaduan baik langsung maupun tidak langsung terkait anjloknya harga TBS sawit yang menjadi permasalahan dimasyarakat.
"Kami dari pihak Legislatif ingin mendorong pihak Eksekutif agar segera menyurati Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat untuk segera menaiki kembali harga TBS sawit," katanya saat diwawancara Borneosiber.com. Kamis (7/7/2022).
"Seperti yang kita ketahui, sebagai perbandingan di Negara tetangga tidak melakukan penurunan harga TBS sawit yang sangat signifikan dan saya tidak tau betul apa yang menjadi penyebab sehingga di Negara kita ini harga TBS sawit turun bebas dan menjadi mimpi buruk bagi Petani," tambahnya.
Legislator Partai PDI Perjuangan ini juga mengatakan, terkait Loading Ramp yang membeli harga TBS Petani6 dibawah standar perlu adanya koreksi dari Pemerintah Daerah.
"Kami dari Komisi II DPRD Kabupaten Sekadau dalam waktu dekat ini akan turun kelapangan untuk memantau langsung terkait harga TBS sawit dan melihat bagaimana kemitraan masyarakat dengan perusahaan terkait dengan penjualan TBS tersebut," katanya.
"Kami dari Legislatif sebagai pemegang amanah akan terus berjuang agar harga TBS sawit ini bisa kembali normal dan bisa mendongkrak perekonomian sehingga masyarakat menjadi sejahtera," pungkasnya. (Novi).