Kepala Sekolah SMPK Santo Gabriel Sekadau, Gregorius Rigen. (foto:nv). |
Menanggapi hal tersebut, Kepala Sekolah SMPK Santo Gabriel Sekadau, Gregorius Rigen mengimbau, kepada siswa-siswi agar tidak membawa pemain lato-lato ke Sekolah.
"Siswa-siswi yang bersekolah di Yayasan Karya, khususnya siswa-siswi SMPK Santo Gabriel Sekadau tidak diperkenankan membawa permainan lato-lato ke sekolah karena sekolah merupakan tempat belajar bukan tempat bermain," kata Gregorius Rigen saat diwawancara media ini. Kamis (13/1/2022).
"Gunakan permainan lato-lato dengan bijak dan digunakan dirumah saja," tambahnya.
Gregorius Rigen juga mengatakan saat ini permainan lato-lato sudah menunjukan dapat negatifnya, terutama kepada anak-anak yang tidak perhitungan dalam memutar lato-lato, akibatnya bisa mengenai bola mata.
"Dari sisi positifnya saya melihat anak-anak ada hiburan dan mulai sedikit melupakan Gadget. Sepertinya ada sensasi tersendiri ketika lato-lato itu berputar dengan laju dan mudah-mudahan sisi positifnya lebih banyak dari sisi Negatif," pungkasnya. (nv).