Sekadau Kalbar, Borneosiber.com - Loading Ramp atau tempat penampungan sementara Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit saat ini menjadi Polemik hangat dimasyarakat karena diduga keberadaannya merusak tata niaga pembelian TBS. Anggota DPRD Kabupaten Sekadau, Paulus Subarno. (foto:ist).
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari Fraksi Hanura, Paulus Subarno mengatakan, justru keberadaan Loading Ramp sangat membantu petani Sawit.
"Saat ini hampir setiap Kepala Keluarga sudah mempunyai kebun Kelapa Sawit mandiri dan jika kita hanya menjual TBS ke Perusahaan saja maka masyarakat akan mengalami kesulitan karena birokrasi terlalu berat dan terkadang harus antri berhari-hari," kata Paulus Subarno kepada media ini. Selasa (14/3/2023) kemarin.
"Jika kita jual ke Perusahaan harus menggunakan mobil yang besar sedangkan penghasilan masyarakat tidak semuanya banyak, ada juga yang hanya 1 atau 2 ton saja. Nah disinilah fungsi Loading Ramp dalam membantu masyarakat dan keberadaan Loading Ramp juga memberikan dampak yang baik bagi perekonomian masyarakat," tambahnya.
Paulus Subarno juga mengatakan, yang perlu di antisipasi pada Loading Ramp adalah masalah timbangan atau Tera Ulang.
"Kita juga berharap kepada Pemerintah Daerah untuk melakukan Tera Ulang timbangan, paling tidak 1 bulan sekali," harapnya.
"Untuk sementara ini Loading Ramp kita fungsikan dengan sebaik mungkin sampai nanti kita mendirikan Koperasi Unit Desa (KUD)," pungkasnya. (nv/as).