Sekadau Kalbar, Borneosiber.com - Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau, Henry Alpius, Menghimbau Masyarakat terkait dengan peningkatan kasus gigitan anjing di Kabupaten Sekadau. Henry Alpius, Menghimbau Masyarakat terkait dengan peningkatan kasus gigitan anjing di Kabupaten Sekadau. (Foto:wn)
Dalam wawancaranya Henry Alpius mengatakan, Terkait dengan rabies di Kabupaten Sekadau memang pada bulan agustus dan september kemarin ada terjadi peningkatan terkait dengan gigitan anjing, jadi belum dikatakan rabies.
"Ada peningkatan gigitan anjing hampir 300 penderita yang terkena gigitan anjing, Dan dari kasus itu, yang terbanyak adalah di Nanga Taman dan Balai Sepuak, dan kemarin memang ada satu laporan kasus di curigai karena di Balai Sepuak itu ada anak yang terkena gigitan anjing dan beberapa bulan kemudian meninggal," katanya Henry.
"Karena anjing nya tidak diperiksa jadi kita curigai memang Anjing itu mengidap rabies, dan baru ada satu kasus yang dicurigai sebagai rabies," ungkapnya.
"Dalam hal ini, usaha yang kita laksanakan di masyarakat adalah kita mengimbau, supaya jika ada masyarakat yang terkena gigitan anjing untuk segera dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan vaksin anti rabies, jadi usaha kita seluruh puskesmas menyediakan vaksin dan sampai saat ini vaksin tersedia jadi jika ada peningkatan terkait dengan gigitan anjing bisa segera di tangani," Sambungnya.
Henry juga mengatakan, Selain anjing, rabies juga dapat di derita oleh kucing dan kelelawar bahkan kera, tetapi rabies ini memang banyak diderita oleh anjing daripada hewan yang lain.
"Untuk vaksin kepada anjing itu kami serahkan kepada Dinas Pertanian untuk melakukannya, Dan untuk kasus-kasus gigitan semuanya dapat ditangani di Puskesmas dan sampai saat ini belum ada kelangkaan mengenai vaksin," pungkasnya. (wn)