Sekadau Kalbar, Borneosiber.com - Ketua Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Kabupaten Sekadau, Bernadus Mohtar, menyampaikan bahwa saat ini organisasi yang dipimpinnya tengah fokus pada pendampingan petani swadaya, termasuk petani plasma.Ketua SPKS Kabupaten Sekadau, Bernadus Mohtar. (Foto:wn)
"Dalam upaya mendukung kesejahteraan petani, SPKS juga tengah mempersiapkan pendampingan untuk sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) dan SPO (Sistem Perkebunan Organik), yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan hasil produksi sawit petani," ungkap Bernadus Mohtar yang juga merupakan Anggota DPRD Kabupaten Sekadau Fraksi Gerindra.
"Saat ini, kami tengah fokus mendampingi petani dalam mempersiapkan sertifikasi ISPO dan SPO dan Kami juga sudah berhasil mendampingi satu koperasi di Engkersik yang mendapatkan sertifikasi tersebut," kata Bernadus.
Selain itu, SPKS saat ini sedang melakukan pendataan dan pemetaan terhadap sekitar 2.000 persil kebun sawit di Kabupaten Sekadau. Kegiatan ini juga disertai dengan pelatihan Good Agricultural Practices (GAP) bagi petani, untuk meningkatkan kualitas produksi mereka.
"Dengan harga sawit yang saat ini kurang lebih mencapai Rp 3.200 per kilogram, kami berharap petani dapat merawat kebun mereka dengan lebih baik, sehingga perekonomian mereka semakin meningkat," ujarnya.
"Dengan kenaikan harga sawit yang signifikan ini diharapkan dapat memberikan yang dampak positif bagi petani sawit di Kabupaten Sekadau, yang mayoritas bergantung pada komoditas ini sebagai sumber penghidupan utama mereka," pungkasnya. (wn)